Jakarta – Dalam upaya memperkuat moderasi beragama bagi umat Buddha, Perkumpulan Majubuthi DKI Jakarta menyelenggarakan Kursus Pendidikan Agama Buddha yang berlangsung di Hotel Hariston, Jakarta, pada Jumat dan Sabtu, 20-21 September 2024. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas para pandita dan menguatkan semangat toleransi beragama di DKI Jakarta.
Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk perwakilan dari Biro Dikmental Pemprov DKI Jakarta, H. Aceng Zaini, serta Mukhlis, Mohamad Iqbal, Suliarna, S.Ag, M.Pd, Sugianto Sulaiman, S.H, Septeven Huang, S.H, KH Muhammad Badri Usman, S.Pd.I, Asun Gotama, S.Dt.B, dan Pembimas Buddha DKI Jakarta, bersama jajaran Kementerian Agama.
H. Aceng Zaini menyampaikan bahwa Pemprov DKI Jakarta terus mendukung semua agama tanpa membeda-bedakan, termasuk agama Buddha. Ia menegaskan bahwa Pemprov DKI memberikan bantuan, baik melalui program operasional tempat ibadah (BOTI) maupun dukungan untuk kegiatan keagamaan seperti kursus ini. “Bantuan operasional tempat ibadah baru mencakup sekitar 50 vihara dari total 287 vihara yang ada di Jakarta. Kami berharap ke depannya semua vihara bisa mendapatkan bantuan serupa,” ujar Aceng. Ia juga berharap melalui kursus ini, para pandita Majubuthi dapat menjadi pandita yang profesional dan tangguh, serta mampu memberikan pelayanan terbaik kepada umat Buddha.
Pembimas Buddha DKI Jakarta, Suliarna, menyampaikan apresiasinya kepada Pemprov DKI Jakarta yang telah memberikan dukungan penuh kepada Majubuthi. “Bantuan ini sangat berarti, memungkinkan DPD Majubuthi menyelenggarakan kursus di tempat yang layak. Kami ingin terus mengedepankan toleransi dalam kehidupan beragama di Jakarta, sesuai dengan ajaran Guru Agung kita,” ujarnya. Suliarna menegaskan pentingnya menghargai agama lain sebagai fondasi hidup damai bersama.
Ketua Perkumpulan Majubuthi DPD DKI Jakarta, Romo Asun Gotama, juga mengucapkan terima kasih kepada PJ Gubernur DKI Jakarta atas dukungan moral dan materiil yang diberikan. “Semoga kursus ini memberi manfaat besar bagi para pandita Majubuthi, sehingga mereka bisa terus belajar dan meningkatkan pelayanan kepada umat Buddha di DKI Jakarta,” tutupnya.
Acara ini diharapkan dapat menjadi wadah pengembangan para pandita dalam menjalankan tugasnya, sekaligus memperkuat moderasi beragama di tengah masyarakat multikultural Jakarta.