Bogor, 25 Maret 2025 — Menyikapi pernyataan Gubernur Jawa Barat yang disampaikan melalui video resmi terkait upaya pemberantasan premanisme, tokoh karismatik Jawa Barat, Abah Gede, angkat bicara dari Padepokan Abah Gede yang berada di wilayah Desa Selawangi, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Bogor.
Dalam keterangannya, Abah Gede menyatakan dukungannya yang penuh terhadap program Gubernur Jawa Barat untuk memberantas aksi premanisme yang meresahkan masyarakat di berbagai wilayah. Menurutnya, langkah pemerintah tersebut merupakan bentuk perhatian terhadap keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), yang sejalan dengan nilai-nilai luhur kebangsaan.
Namun demikian, Abah Gede juga memberikan catatan penting terkait penyebutan frasa “premanisme & ormas-ormas” dalam video tersebut. Ia menilai, penyebutan tersebut dapat menimbulkan kegaduhan jika tidak diluruskan secara bijak. Pasalnya, ormas (organisasi masyarakat) di Jawa Barat sangatlah banyak dan beragam, serta memiliki Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) yang sah dan berlandaskan hukum.
“Kalau ada oknum dari ormas yang berbuat meresahkan, saya sangat setuju untuk ditertibkan secara hukum. Tapi jangan sampai menyamaratakan seluruh ormas yang ada,” tegas Abah Gede.
Abah Gede juga mengajak semua organisasi kemasyarakatan di Jawa Barat untuk bersinergi dengan aparatur pemerintahan dan aparat penegak hukum, agar bersama-sama menciptakan suasana kondusif dan harmonis di tengah masyarakat.
“Mari kita bangun sinergi, jalin kemitraan, dan saling menghormati. Jawa Barat ini istimewa, harus kita jaga bersama,” pungkasnya.
Pernyataan ini menjadi bentuk kontribusi Abah Gede dalam menjaga stabilitas sosial, serta mengajak seluruh elemen masyarakat agar tidak terprovokasi dan tetap menjunjung tinggi nilai kebersamaan dan ketertiban. ( Tim RJN )